Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Ocehan tentang PAM JAYA

Belum lama ini, tertanggal 14 Desember 2012, PAM JAYA menyebarkan surat pemberitahuan kepada para pengelola hidran dan MCK di Jakarta. Sebuah surat pemberitahuan yang berisi perihal pencabutan ijin pengelolaan hidran dan mck. Dalam surat tersebut tertera Perda DKI No. 11 tahun 1993 yang menyatakan bahwa keberadaan hidran diperuntukan bagi penyaluran air bersih ke area yang belum terjangkau jaringan pipa PAM atau tidak ada sumber air bersih. Untuk area dimana jaringan air bersih sudah tersedia untuk pelanggan rumah tangga, maka Surat Izin Pengelolaan Hidran (SIPH) tidak akan diperpanjang dan pelanggan akan dimutasi menjadi pelanggan rumah tangga (2A2). Demikian point inti dari surat yang PAM keluarkan. Sebuah kebijakan yang nampak wajar dan sesuai nalar. Karena memang begitulah seharusnya, apabila PAM sudah mampu menjangkau suatu daerah atau wilayah maka memang tak perlu lagi adanya hidran. Hal ini berarti bahwa tidak lagi diperbolehkan jual – beli air PAM. Namun pada kenyataa

Allah Akan Menolong, Meski Yakinmu Tak Seberapa

Ketika kesulitan terasa datang bertubi dan kemudahan yang dinanti tak jua datang menghampiri. Segala daya dan upaya maksimal dirasa telah ditumpah-ruahkan. Ditengah pergulatan masalah yang merasuki fikir, tanpa disadari air mata sering kali jatuh membasahi pipi, membasuh hati. Dalam kondisi ini, kita mulai kepayahan menstabilkan semangat agar tetap melingkupi hati. Mungkin sebagian besar diantara kita akan berkata "La tahzan, innalloh ma'iy.." sebagai kalimat pembesar hati. Kita berkali-kali bermonolog ria agar yakin (akan datangnya kemudahan) terus bersemayam dalam jiwa. Tak jarang surat Al-Insyirah melantun syahdu dilangit hati, "Inna ma'al 'usri yusro" sebagai penghibur jiwa. Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan. Atau yang lebih simple dan sederhana dari kalimat itu semua, kau mungkin akan seringkali berkata "Bisa!" sebagai kata memotivasi. Tapi, mengapa semakin kita terus menegaskan pada jiwa agar yakin akan pertolon

25 % Ikhlas...

Setiap perbuatan yg dilakoni harus dilandasi niat yg Ikhlas. Apa pun itu, termasuk dalam hal berbagi sedikit rizki yg Alloh titipkan (bersedekah). Ikhlas meniatkan segalanya utk mendapat Ridho Alloh. Mudah memang utk diucapkan, tp begitu sukar utk diaplikasikan. Begitu halus dan cantiknya tipu daya setan hingga dg mudah mereduksi nilai ikhlas. Untungnya niat bukanlah suatu ketetapan saklek yg tak dapat diubah. Niat ikhlas bkn ibarat kau membeli sesuatu, maka barang yg kau beli tak boleh dikembalikan lg. Niat utk ikhlas masih dapat kau upayakan penjagaannya diawal, ditengah dan diakhirnya. Utk itulah diperlukannya pembahuruan niat yg terus menerus agr nilai ikhlas ttp terjaga. Menurutku, utk para pembelajar dan tingginya godaan makhluk terkutuk setan, bersedekah atw hal2 lainnya tidaklah harus ikhlas 100%. Jika karena 100% ikhlas ini membuatmu mengurungkan diri utk berbuat kebaikan. "Ah, daripada ga ikhlas, mending ga usah", mungkin kata ini kadang meluncur dibena

Ketika Bacaan Sholat Menjadi Tak Penting

Suatu hari, mbah perempuanku brkunjung ke Jakarta. Sebenarnya ia tak ingin meninggalkan kampung halaman tercinta, Ngerambe Jawa Timur. namun, kabar bahwa ada cucunya yang akan menikah membuatnya tak segan hengkang ke Jakarta. Dengan usianya yang sudah senja, ia ke Jakarta dengan tetap membawa buah tangan untuk kami, cucunya. Tak tanggung-tanggung, mbahku ini berhasil membawa dua kardus oleh-oleh ukuran sedang. Keluarga di Jakarta telah mewanti-wanti mbah untuk tidak usah membawa apapun, namun ia besikeras ingin membawa buah tangan. Dekripsi Mbah dan Aktivitasnya Sudah lama tak bersua dengannya. Kulitnya makin keriput dengan gurat wajah yang makin jelas. Seolah penanda bahwa ia kini makin senja. Matanya nampak tak jernis dengan otot kelopak mata yang mulai mengendur. Jadi, ketika matanya membuka, seolah hampir tertutupi oleh kelopak matanya. Urat ditangan dan kakinya namapk menonjol berbalut kulit keriput. Kuku tangan dan kakinya nampak tak terawat. disela kuku kakinya penuh dengan

Ramadhan Bulan Bersejarah Bangsa Indonesia

22 Juni merupakan tanggal bersejarah bagi Ibu Kota Jakarta. Karena disetiap tanggal ini dirayakan dengan suka cita oleh warganya sebagai tanggal lahir kota Jakarta. Setiap orang pasti menggangap istimewa terhadap suatu tanggal yang menjadi memontum kelahiran dirinya. seperti itulah halnya dengan Jakarta. Antusiasme warga Jakarta dalam menyambut tanggal 22 Juni begitu besar. Belum lama ini telah berlangsung perhelatan rutin tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi kota Jakarta. Pekan Raya Jakarta atau yang lebih dikenal dengan singkatan PRJ. Perhelatan ini diselenggarakan mulai 14 Juni sampai 15 Juli 2012 bertempat di Kemayoran, Jakarta. Belum lagi agenda-agenda kemahasiswaan yang tak mau kalah dalam meramaikan HUT DKI Jakarta. Ya. 22 Juni 1527 M, 485 tahun silam adalah sebuah momentum bagi kelahiran Kota Jakarta. Semua bermula atas keberhasilan Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) yang didampingi oleh menantunya Fatahillah dalam merebut Sun

Mendengar ; Pembuka Cakrawala Informasi

Alloh menganugrahi 'pintu' informasi yang luar biasa, dengan menghimpun 5 indera dalam satu tubuh individu. Dimulai dari rahim seorang ibu, dimana indera ini telah lebih dahulu aktif bekerja ; indera pendengaran. Lalu terlahirlah sang buah hati, mulai menghirup pekatnya udara dunia dan sentuhan lembut 'malaikat bumi' yang membantunya menuju 'dunia baru' ; indera pembau dan peraba. Selang beberapa waktu, lidah mungil sang bayi pun dimanjakan dengan colostrum yang mengandung berjuta kebaikan bagi imunitas tubuh ; indera pengecap. Hingga akhirnya sang buah hati dapat melihat wajah teduh sesosok wanita yang telah melahirkannya ; indera penglihatan. Maka rasa syukur sudah sepatutnya hadir membersamai segenap informasi yang dapat terjamah oleh indera kita. Sekarang,, cobalah fikirmu berinteraksi dengan alam imajinasi ; Andai setiap tubuh individu hanya dianugrahi salah dua atau salah tiga dari lima indera yg ada, bagaimana ia akan mencandra..? Mungkin

Kedelai, Tahu-Tempe dan Kita..

Siapa yang tak mengenal tahu-tempe? Makanan ini tentunya tak asing di lidah rakyat Indonesia. Selain kandungan gizinya yang cukup baik karena mengandung protein yang berasal dari kedelai, tahu-tempe juga terkenal memiliki nilai beli yang cukup terjangkau untuk masyarakat menengah kebawah. Diketahui bahwa kedelai kaya akan serat, protein, karbohidrat, fosfor, vitamin, rendah lemak dan masih banyak yang lainnya lagi. Selain itu kedelai juga mengandung asam amina glisin dan alginin yang berperan dalam menyusun hormon insulin dan glukogen dalam tubuh. Kedelai juga mengandung isoflavon yang memang banyak terkandung dalam kacang-kacangan yang berfungsi sebagai pengontrol lemak tubuh. Siapa yang mengira bahwa makanan favorit rakyat 'pinggiran' ini ternyata akan mengalami kelangkaan karena krisis kedelai yang sedang menyelimuti berbagai wilayah di Indonesia. Harga kedelai melonjak dari sekitar Rp. 5.400 per kilogram menjadi Rp. 8.000 per kilogram. Boleh jadi kisaran harga ini masih