Ketika secarik puisi sederhana dan setangkai bunga dihantarkan dengan sedikit malu-malu oleh anak kesayangan, mengekorlah intropeksi diri ditengah rasa haru yang menyeruak.
Selamat hari Ibu untuk engkau yang mendamba menjadi seorang Ibu. Menanti aroma khas seorang bayi dalam kerinduan yang getir. Mengelus-elus rahim tanpa janin sembari berkata lirih: “Kelak kau pun akan terisi segumpal daging yang terus berkembang sempuna hingga terlahir ke dunia.”
Selamat hari Ibu untuk engkau yang syahdu menatap pusara anakmu. Memori masa lalu melintas berkelebat dalam bayang hitam putih. Memendam rasa bersalah: “Andai dulu bisa bersikap lebih baik padanya.”
Selamat hari Ibu untuk engkau yang tengah bersuka cita karena anugerahNya berupa permata penyejuk jiwa. Ibu yang senantiasa mengumandangkan syair cinta dalam doa: “Semoga menjadi anak sholeh/ah yang berbakti pada kedua orang tua dan bermanfaat bagi sesama.”
Selamat hari Ibu untuk engkau yang merasa bersalah dan payah. Belum bisa menjadi sesosok ibu ideal tanpa amarah, tanpa bersikap kasar pada anaknya dan mempunyai sabar sekuat baja. Ibu yang terus belajar sepanjang hayatnya. Meski sesekali batinmu menangis lirih: “Allah, maafkan aku yang belum sesabar itu dalam mendidiknya.”
Ini adalah kontemplasi Ibu di Hari Ibu. Sebuah hari yang dapat kau gunakan untuk ruang berpikir dan memuhasabahi peranmu sebagai seorang Ibu.
Setiap wanita yang telah dianugerahi buah hati, secara berkala akan meresapi dan merenungi kiprahnya sebagai Ibu selama ini. Hari Ibu dapat menjadi hari perbaikan dan kebangkitan untukmu, Ibu. Agar menjadi sesosok Ibu yang mampu mendidik anaknya menjadi pribadi berakhlak mulia dan bermanfaat bagi nusa serta bangsa.
Duhai para Ibu, selamat hari Ibu, seperti apapun peran Ibu yang tengah kau lakoni. Kau tetaplah Ibu atau calon Ibu yang luar biasa. Tetaplah menjadi inspirasi pertama bagi buah hatimu. Tetaplah menjadi tempat pulang ternyaman kala anakmu membutuhkannya. Tetaplah menjadi penyejuk hari sang buah hati karena doa yang kau latunkan dalam sujud sepertiga malam.
BACA JUGA:
Sedetail Perhatian, Sesederhana Cinta KarenaNya
6 Animasi Korea ini Gak Kalah Populer dari KDrama Lho! Yakin Sudah Tahu?!
Mau Tahu Seberapa Kreatifnya Korea? Datang saja ke KOCCA!
Selamat hari Ibu untuk engkau yang mendamba menjadi seorang Ibu. Menanti aroma khas seorang bayi dalam kerinduan yang getir. Mengelus-elus rahim tanpa janin sembari berkata lirih: “Kelak kau pun akan terisi segumpal daging yang terus berkembang sempuna hingga terlahir ke dunia.”
Selamat hari Ibu untuk engkau yang syahdu menatap pusara anakmu. Memori masa lalu melintas berkelebat dalam bayang hitam putih. Memendam rasa bersalah: “Andai dulu bisa bersikap lebih baik padanya.”
Selamat hari Ibu untuk engkau yang tengah bersuka cita karena anugerahNya berupa permata penyejuk jiwa. Ibu yang senantiasa mengumandangkan syair cinta dalam doa: “Semoga menjadi anak sholeh/ah yang berbakti pada kedua orang tua dan bermanfaat bagi sesama.”
Selamat hari Ibu untuk engkau yang merasa bersalah dan payah. Belum bisa menjadi sesosok ibu ideal tanpa amarah, tanpa bersikap kasar pada anaknya dan mempunyai sabar sekuat baja. Ibu yang terus belajar sepanjang hayatnya. Meski sesekali batinmu menangis lirih: “Allah, maafkan aku yang belum sesabar itu dalam mendidiknya.”
Ini adalah kontemplasi Ibu di Hari Ibu. Sebuah hari yang dapat kau gunakan untuk ruang berpikir dan memuhasabahi peranmu sebagai seorang Ibu.
Setiap wanita yang telah dianugerahi buah hati, secara berkala akan meresapi dan merenungi kiprahnya sebagai Ibu selama ini. Hari Ibu dapat menjadi hari perbaikan dan kebangkitan untukmu, Ibu. Agar menjadi sesosok Ibu yang mampu mendidik anaknya menjadi pribadi berakhlak mulia dan bermanfaat bagi nusa serta bangsa.
Duhai para Ibu, selamat hari Ibu, seperti apapun peran Ibu yang tengah kau lakoni. Kau tetaplah Ibu atau calon Ibu yang luar biasa. Tetaplah menjadi inspirasi pertama bagi buah hatimu. Tetaplah menjadi tempat pulang ternyaman kala anakmu membutuhkannya. Tetaplah menjadi penyejuk hari sang buah hati karena doa yang kau latunkan dalam sujud sepertiga malam.
BACA JUGA:
Sedetail Perhatian, Sesederhana Cinta KarenaNya
6 Animasi Korea ini Gak Kalah Populer dari KDrama Lho! Yakin Sudah Tahu?!
Mau Tahu Seberapa Kreatifnya Korea? Datang saja ke KOCCA!
Komentar